Thursday 4 April 2013

Komunikasi Terapeutik




Definisi
Menurut Perry & Potter (2005) komunikasi terapeutik adalah proses dimana perawat yang menggunakan pendekatan terencana mempelajari klien. Sedangkan menurut As Hornby dalam Intan (2005) komunikasi terapeutik adalah sesuatu yang memfasilitasi proses penyembuhan, sehingga komunikasi teraupetik itu sendiri adalah komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhan atau pemulihan pasien. Komunikasi teraupetik merupakan komunikasi profesional bagi perawat.
Tujuan komunikasi terapeutik adalah (Purwanto 1994 dalam Damaiyanti 2008):
1.      Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran  serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang di perlukan.
2.      Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan egonya.
3.      Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.

Tahap-tahap Komunikasi Terapeutik
Dalam membina hubungan komunikasi teraupetik perawat mempunyai 4 tahap yang pada setiap tahapannya mempunyai tugas yang harus diselesaikan oleh perawat (Stuart dan Sundeen dalam Damaiyanti, 2008)
1.      Tahap prainteraksi
Merupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan berkomunikasi dengan klien. Rencana interaksi dengan klien adalah :
a.       Evaluasi diri
b.      Penetapan tahapan hubungan atau interaksi
c.       Rencana interaksi.
2.      Tahap orientasi atau perkenalan.
Merupakan tahap dimana perawat pertama kali bertemu dengan klien.
a.       Membangun iklim percaya, memahami penerimaan, dan komunikasi terbuka.
b.      Memformulasikan kontrak dengan klien.
Tugas perawat pada tahap ini adalah membuat kontrak dengan klien. Komponen kontrak :
1). Nama perawat atau klien
2). Peran yang diharapkan dari perawat dan klien
3). Tanggung jawab dari perawat dan klien
4). Tujuan
5). Kerahasiaan
6). Harapan
7). Topik dan waktu dilakukanya interaksi.
Membangun kontrak adalah proses timbal balik dimana klien berpartisipasi sebisa yang di lakukan. Kontrak mulai dengan pengenalan klien dan perawat, pertukaran nama dan penjelasan peran. Penjelasan peran meliputi tanggung jawab dan pengharapan dari perawat dan klien dengan gambaran apa yang perawat dapat atau tidak dapat perawat lakukan. Kegiatan ini diikuti oleh diskusi dari tujuan hubungan.
3.      Tahap kerja.
Merupakan tahap dimana klien memulai kegiatan.Tujuan tindakan keperawatan ini adalah meningkatkan pengertian dan pengenalan klien akan dirinya, perilakunya, perasaannya, pikirannnya. Tujuan ini disebut tujuan kognitif,mengembangankan, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan klien secara mandiri menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tujuan ini disebut tujuan afeksti dan psikomotor, Melaksanakan terapi atau teknikal keperawatan, Melaksanakan pendidikan kesehatan, Melaksanakan kolaborasi, Melaksanakan observasi dan monitaring.
4.      Tahap terminasi.
Merupakan tahap dimana perawat akan menghentikan interaksinya dengan klien. Tahap ini bisa merupakan terminasi sementara atau terminasi akhir.
Terminasi sementara adalah terminasi yang dilakukan untuk berhenti berinteraksi dalam waktu yang sebentar, misalnya pergantian jaga atau antar sesi. Sedangkan terminasi akhir adalah terminasi yang biasanya pada saat klien akan pulang kembali kerumahnya.
Tugas perawat pada tahap ini adalah :
a.       Mengevaluasi kegiatan kerja yanng telah di lakukan, baik secara kognitif, psikomotor, maupun afektif.
b.      Merencanakan tindak lanjut dengan klien.
c.       Melakukan kontrak
d.      Mengakhiri terminasi dengan cara yang baik
Terminasi adalah fase yang sulit tapi sangat penting dari hubungan terapeutik perawat-klien. Fase terminasi adalah saat untuk merubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai (Nurjanah, 2001).

No comments:

Post a Comment