Tuesday 15 February 2011

Konsep Lansia


KONSEP LANJUT USIA

I.              Definisi
-         Individu yang berusia lanjut yang mengalami proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang dideritanya (Constantinidas, 1994)
-         Seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas (UUD no. 13 tahun 1998)

II.            Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan
-         Herediter : keturunan / genetik
-         Nutrisi
-         Status makanan
-         Pengalaman hidup
-         Lingkungan
-         Stress

III.         Batasan-batasan lansia
-         Menurut WHO lansia terbagi :
a.       Usia pertengahan (Middle age)       : 45-59 tahun
b.      Lanjut usia (elderly)                        : 60-75 tahun
c.       Lanjut usia tua (old)                        : 75-90 tahun
d.      Usia sangat tua (very old)               : diatas 90 tahun

-         Menurut Prof. Dr. Sumiati Ahmad Mohammad (Guru Besar FK UGM) membagi periodisasi biologis manusia :
a.       0 – 1 tahun : masa bayi
b.      1 – 6 tahun : masa prasekolah
c.       6 – 10 tahun : masa sekolah
d.      10 – 20 tahun : masa pubertas
e.       40 – 65 tahun : masa setengah umur (prasenium)
f.        65 tahun keatas : masa lanjut usia (senium)

-         Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI) terbagi 4 fase :
a.       Fase iuventus (25 – 40 tahun)
b.      Fase verilitas (40 – 60 tahun)
c.       Fase senium (65 tahun hingga tutup usia)
d.      Fase prasenium (55 – 65 tahun)

IV.         Perubahan sistem pada lansia
Akibat perkembangan usia, masa lansia mengalami perubahan bersifat universal dan menuntut lansia untuk beradaptasi,secara terus menerus, perubahan tersebut antara lain : perubahan fisik, perubahan psikososial, dan perubahan spiritual
NO
ORGAN SISTEM
MORFOLOGI DAN FUNCTION
1



2













3





4




5











6



















7







8









9

10












11








12







13









14








15



Keseluruhan



Sistem integumen













Temperatur tubuh





Sistem muskular




Sistem kardiovaskuler










Sistem perkemihan



















Sistem pernapasan







Sistem gastrointestinal








Rangka tubuh

Sistem penglihatan












Sistem pendengaran








Sistem syaraf







Sistem endokrin









Sistem reproduksi








Daya pengecap dan pembauan
Berkurangnya tinggi badan dan BB, bertambahnya fat – to – lean body mass ratio dan berkurangnya cairan tubuh

Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak, kulit kering dan elastis karena menurunnya cairan dan hilangnya cairan adiposa, kulit pecah, dan terdapat bintik-bintik hitam akibat menurunnya aliran darah ke kulit dan menurunnya sel-sel yang memproduksi pigmen, kuku pada jaringan tangan dan kaki menjadi tabal dan rapuh, pada wanita usia > 60 tahun rambut wajah meningkat, rambut menipis dan botak dan warna kelabu, kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya dan fungsi kulit sebagai proteksi menurun.

Temperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang menurun, keterbatasan reflek mengigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak diakibatkan oleh rendahnya aktivitas otot

Kecepatan dan kekuatan kontraksi otot skeletal berkurang, pengecilan otot akibat menurunnya serabut otot, pada otot polos tidak begitu terpengaruh.

Katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun 1% pertahun, berkurangnya cardiac output, heart failure terhadap respon stress, kehilangan elastis pembuluh darah, tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer, bertambah panjang dan lekukkan, arteri termasuk aorta intima bertambah tebal, fibrosa di media arteri.


Ginjal mengecil, nefron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%, filtasi glomerulus menurun sampai 50% fungsi tubulus berkurang akibatnya kurang mampu mempertahankan urin, berat jenis urine menurun, proteinuria, ambang ginjal terhadap glukosa meningkat, kapasitas kandung kemih menurun 200 ml karena otot-otot yang melemah, frekuensi berkemih meningkat, kandung kemih sulit dikosongkan pada pria akibatnya retensi urine meningkat, pembesaran prostat (75% usia diatas 65 tahun), bertambahnya glomeruli yang abnormal, berkurangnya kreatinine clearance, berkurangnya renal blood flow, berkurangnya maximum urine osmolity, berat ginjal menurun 30-50 % dan jumlah nefron menurun, kemampuan memekatkan atau mengencerkan oleh ginjal menurun.

Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadikaku, menurunya aktivitas cilia, berkurangnya elastisitas paru, alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlah berkurang, oksigen arteri menurun menjadi 75 mmHg, CO2 pada arteri tidak berganti, berkurangnya reflek batuk

Kehilangan gigi, indera pengecap menurun, esofagus melebar, rasa lapar menurun, asam lambung menurun, waktu pengosongan lambung menurun, peristaltik melemah sehingga dapat mengakibatkan konstipasi, kemampuan absorbsi menurun, dan hati mengecil, kemampuan saliva menurun, produksi hcl dan pepsin menurun pada lambung.

Osteotritis, hilangnya bonesubstance

Kornea lebih berbentuk sferis, sfingter pupil timbul sclerosis dan hilangnya respon terhadap sinar, lensa menjadi keruh, meningkatnya ambang pengamatan sinar (daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah melhat cahaya gelap). Berkurangnya atau hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang pandang, berkurangnya luas pandangan, berkurangnya sensitivitas terhadap warna (menurunnya daya membedakan warna hijau atau biru pada skala dan depth perception).

Penurunan pendengaran pada lansia, membrana timpani menjadi atropi menyebabkan otot sklerosis, penumpukan serumen sehingga mengeras karena meningkatnya keratin, perubahan degeneratif asikel, bertambahnya obstruksi tuba eustachius, berkurangnya persepsi nada tinggi, berkurangnya pitch diserimination

Berkurangnya berat otak sekitar 10-20%, berkurangnya sel kortikal, reaksi menjadi lambat, kurang sensitif terhadap sentuhan, berkurangnya aktivitas sel T, bertambahnya waktu jawatan motorik, hantaran neuron motorik melemah, kemunduran fungsi saraf otonom.

Produksi hampri semua hormon menurun, fungsi pharatyroid dan sekresinya tidakberubah, berkurangnya ACTH, FSH, TSH, LH, menurunnya aktivitas tyroid akibatnya basal metabolisme menurun, menurunnya produksi aldosterone, estrogen dan bertembahnya insulin, parathormon, vasopresin, berkurangnya kridotironin, psikomotor melambat

Selaput lendir vagina menurun atau kering, menciutnya ovari dan uterus, atropi payudara, testis masih dapat memproduksi meskpun adanya penurunan secara berangsur-angsur dan dorong sek menetap sampai diatas usia 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik, penghentian produksi ovum pada saat menopause.

Menurunnya kemampuan melakukan pengecapan dan sensitivitas terhadap 4 rasa menurun : gula, garam, mentega, asam setelah usia 50 tahun.



No comments:

Post a Comment